Minggu, 08 Januari 2012

ASKEB II BOUNDING AND ATTACHMENT


BAB I
PENDAHULUAN

Mengingat pentingnya ASI dan keterikatan kasih sayang (Bounding Attechment) antara ibu dan anak, dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat dengan hal tersebut, maka didalam makalah ini akan dibahas tentang ASI dan bagaimana cara mewujudkan kasih sayang tersebut. Keterikatan kasih sayang bisa terwujud dari janin masih berada didalam kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru lahir bisa dilakukan IMD (inisiasi menyusu dini), dari hal tersebut selain manfaat ASI yang didapatkan begitu besar juga sangat bermanfaat untuk psikologis ibu dan anak karena sebuah kasih sayang bisa berawal dari sebuah sentuhan,dan dekapan ibu kepada anaknya disaat dilakukan IMD.


















BAB II
ISI

A.   Pengertian
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
B.     Proses pendektan bayi menuju puting susu ,yaitu :
1.Fase tenang. Pada fase ini bayi sedang menganalisis kondisi di sekitarnya agar nantinya ia dpat bergerak sendiri mendekati puting susu ibunya. Pada saat ini pula sang ayah dapat mengumandangkan adzan, karena saat itu merupakan saat paling efektif dalam sepanjang hidup manusia untuk menyerap ilmu.
2.Bayi mulai menggerak-gerakkan mulut dan mengeluarkan suara
3.Ia pun akan menjilat kedua telapak tangannya yang memang tidak boleh dibersihkan, sehingga sisa air ketuban masih terdapat di situ. Bau dan rasa dari air ketuban memang sama dengan bau dan rasa dari puting susu ibu, sehingga sisa air ketuban tersebut dapat dijadikan bahan untuk mendeteksi di mana puting susu ibunya.
4.Kemudian ia akan mulai mengeluarkan air liur
5.Setelah itu bayi mulai bergera. Gerakan bayi ini sekaligus merupakan massage yang   dapat mengembalikan kenormalan uterus ibu pasca melahirkan.
6.Setelah ia menemukan puting susu ibunya, ia akan langsung menghisapnya.

C.    Cara untuk melakukan bounding antara lain:

1.      Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2.      Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
3.      Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4.      Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5.      Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
6.      Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7.      Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
8.      Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.

D.     Hal-hal yang mempengaruhi  proses bounding attachment :

a.       Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
b.      Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
c.       Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
d.      Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
e.       Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
E.     Manfaat dan Hambatan

Manfaat :
1.Air liur bayi mampu membersihkan dada ibu dari bakteri
2.Tubuh ibu mampu berfungsi sebagai natural termostant (penyeseuai suhu tubuh). Bila suhu tubuh bayi rendah karena kedinginan, maka tubuh ibu dapat meningkatkan suhunya sehingga kembali normal. Demikian pula ketika suhu tubuh bayi tinggi
3.Bunyi detak jantung ibu (ketika bayi berada di dadanya) mampu membuat nafas  bayi menjadi stabil.
4.Bounding attachment dan inisiasi menyusu dini dapat menurunkan angka kematian    pada bayi.
5. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
6. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

Hambatan :
- Kurang support sistem
- Ibu dengan risiko (ibu sakit)
- Bayi dengan risiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik)
- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan
Oleh karena begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan inisiasi menyusu dini dan bounding attachment, maka hal ini harus disiapkan jauh-jauh hari oleh suami dan istri. Mereka berdua perlu melakukan konsultasi ke tenaga medis serta tempat bersalin yang dituju terkait bisa tidaknya dilakukan inisiasi menyusu dini dan bounding attachment ini. Lingkungan di sekitar tempat bersalin pun mempengaruhi berhasil tidak nya inisiasi menyusu dini dan bounding attachment.
F.     Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment
a. Menit pertama jam pertama
b. Sentuhan orang tua pertama kali
c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis
d. Terlibat proses persalinan
e. Persiapan PNC sebelumnya
f. Adaptasi
g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangut dalam member kehangatan       pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman
h. Fasilitas untuk kontak lebih lama
i. Penekanan pada hal-hal positif
j. Perawat meternitas khusus (bidan)
k. Libatkan anggota keluarga lainnya
l. Informasi bertahap mengenai bounding attachment














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi.

Manfaat:
a.       Air liur bayi mampu membersihkan dada ibu dari bakteri
b.      Tubuh ibu mampu berfungsi sebagai natural termostant (penyeseuai suhu tubuh). Bila suhu tubuh bayi rendah karena kedinginan, maka tubuh ibu dapat meningkatkan suhunya sehingga kembali normal. Demikian pula ketika suhu tubuh bayi tinggi
c.       Bunyi detak jantung ibu (ketika bayi berada di dadanya) mampu membuat nafas  bayi menjadi stabil.
d.      Bounding attachment dan inisiasi menyusu dini dapat menurunkan angka kematian    pada bayi.
e.        Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
f.       Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

Hambatan :
- Kurang support sistem
- Ibu dengan risiko (ibu sakit)
- Bayi dengan risiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik)
- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan

Cara untuk melakukan bounding antara lain:Pemberian ASI ekslusif,Rawat gabung,Kontak mata,Suara,Aroma,Entrainment,Bioritme,Inisiasi Dini

















Saran :

1.      Sebaiknya pada setiap bayi yang lahir dilakukan Bounding Attachment agar kondisi ibu dan bayi semakin baik.
2.      Ketika bounding attachment dilakukan sebaiknya baik keluarga, teman terutama pasangan mendukung.
3.      Segera lakukan bounding attachment setelah bayi lahir.
4.      Bidan membantu proses dan menjelaskan bagaimana bounding attachment berlangsung.


































DAFTAR PUSTAKA

Mediague.wordpress.com
http://gangguan-bounding-attachment.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar