Rabu, 28 Desember 2011

ASNEO KEJANG

KEJANG
Oleh: Sri Anggarini.P, M.Kes

Kejang disebabkan oleh asfiksia neonatorum, hipoglikemia/ tanda meningitis atau masalah SSP. Diagnosis dengan pemeriksaan dan anamneses. Bedakan antara kejang dan spasme. Bila kadar glukose darah kurang dari 45mg/dl tangani untuk hipoglikemi.
Kejang umum
a.       Gerakan wajah dan ekstremitas yang teratur dan berulang
b.      Ekstensi/fleksi tonik lengan atau tungkai baik sinkron maupun tidak sinkron
c.       Perubahan status kesadaran (bayi mungkin tidak sadar/tetap bangun – apatis)
d.      Apnea ( > 20 detik )
Kejang Subtle
a.       Gerakan mata berkedip, berputar dan juling yang berulang
b.      Gerakan mulut dan lidah berulang
c.       Gerakan tungkai tidak terkendali (seperti mengayuh sepeda)
d.      Apnea
e.      Bayi bisa masih sadar
Spasme
a.       Kontraksi otot tidak terkendali paling tidak beberapa detik sampai beberapa menit
b.      Dipicu oleh sentuhan, suara maupun cahaya
c.       Bayi tetap sadar, sering menangis kesakitan
d.      Trismus (rahang kaku, mulut tidak dapat dibuka, bibir mencucu seperti mulut ikan)
e.      Opistotonus
f.        Gerakan tangan seperti meninju/mengepal
Penatalaksanaan:
1.       Pasang infus
2.       Bila kadar glukose darah < 45 mg/dl – tangani hipoglikemia
3.       Bila bayi dalam keadaan kejang/bayi kejang dalam beberapa jam terakhir: injeksi fenobarbital 20 mg/kg BB – IV dalam 5 menit
4.       Bila kejang belum berhenti dalam waktu 30 menit, ulang fenobarbital 10 mg/kg BB – IV atau IM
5.       Dapat diulangi 30 menit lagi b/p
6.       Bila kejang masih berlanjut/berulang injeksi fenitoin 20 mg/kg BB – dicampu garam fisiologis 15 ml dengan kecepatan 0,5 ml/menit selama 30 menit.
7.       Lanjutkan pemberian O2


DIII Kebidanan FK UNS semester 3 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar