Rabu, 28 Desember 2011

ASNEO IKTERUS


IKTERUS
Oleh: Sri Anggarini.P, M.Kes
Ikterus adalah perubahan warna kuning pada kulit, membran mukosa, dan sklera yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubui di dalam darah
Ikterus neonatorum, dibagi menjadi 2:
1.       Ikterus fisiologis
2.       Ikterus patologis
Ikterus fisiologis:
a.       Timbul hari ke-2 atau 3 – tampak jelas hari 5-6 dan menghilang hari ke-10
b.      Bayi biasa, minum baik, BB naik normal
c.       Kadar bilirubin serum bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl dan BBLR 10 mg/dl dan akan hilang pada hari ke-14
Ikterus patologis:
a.       Timbul dalam 24 jam pertama, serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl
b.      Peningkatan kadar bilirubin 5 mg% atau lebih dalam 24 jam
c.       Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg% pada BBLR dan 12,5 % pada bayi cukup bulan
d.      Ikterus disertai proses hemolisis (inkompabilitas darah, defisiensi enzim G-6-PD, dan sepsis)
e.      Bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl atau kenaikan serum 1 mg/dl/jam atau lebih 5 mg/dl/hari
f.        Ikterus menetap setelah bayi umur 10 hari (bayi cukup bulan) dan Lebih dari 14 hari pada BBLR
ETIOLOGI
·         Produksi yang berlebihan (hemolisis pada inkompabilitas Rh, defisiensi enzim G-6-PD, perdarahan tertutup, sepsis)
·         Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar – imaturitas hepar
·         Gangguan transportasi – defisiensi albumin
·         Gangguan dalam ekskresi -- obstruksi
KOMPLIKASI
Ensefalopati bilirubin (Kern Ikterus)
Kern ikterus terjadi pada keadaan hiperbilirubinemia indirek yang sangat tinggi, cedera sawar darah otak dan adanya molekul yang berkompetisi dengan bilirubin untuk mengikat albumin.
GAMBARAN KLINIK
·         Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar-putar, letargi, tidak mau menghisap, kejang
·         Tonus otot meninggi, leher kaku dan akhirnya opitotonus
·         Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat terjadi spasme otot, opistotonus, kejang, stenosis yang disertai ketegangan otot
·         Dapat tuli, gangguan bicara dan RM
·         Bayi berwarna kuning, tidak mau minum dan aktivitas lemah
·         Ikterus terlihat pada sklera, selaput lendir, kulit berwarna merah tua, urine pekat seperti teh, letargi, hipotonus, reflek menghisap kurang, peka rangsang, tremor, kejang, tangisan melengking

PENILAIAN
PENATALAKSANAAN
a.       Mempercepat metabolisme dan pengeluaran bilirubin (early feeding, fenobarbital)
b.      Terapi sinar – jika kadar bilirubin darah indirek lebih dari 10 mg%
c.       Tranfusi tukar
·         Kadar bilirubin indirek ≥ 20 mg%
·         Neonatus – bil tali pusat > 4 mg% HB < 10 mg%

DIII Kebidanan FK UNS semester 3 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar