PERDARAHAN TALI PUSAT
Oleh: Sri Anggarini.P, M.Kes
Perdarahan tali pusat adalah akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Penyebab utama perdarahan pada BBL – defisiensi vitamin K. Perdarahan biasanya terjadi hari ke-2 dan ke-4, sering pada bayi prematuritas. Pencegahan: pemberian vit K1 (phytonadion) 0,5 – 1 mg dosis parenteral tunggal
ETIOLOGI
Robekan umbilikus normal, biasanya karena :
* Patus precipitatus
* Patus precipitatus
* Adanya trauma atau lilitan tali pusat
* Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat persalinan
* Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau placenta sewaktu SC
* Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat persalinan
* Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau placenta sewaktu SC
Robekan umbilikus abnormal, biasanya karena
* Adanya hematoma pada umbilikus
* Varises
* Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah
* Adanya hematoma pada umbilikus
* Varises
* Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah
Robekan pembuluh darah abnormal -- kelainan anatomik pembuluh darah seperti :
*Pembuluh darah aberan yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada perlindungan jely wharton
*Insersi velamentosa tali pusat
*Placenta multilobularis -- sangat rapuh dan mudah pecah
*Insersi velamentosa tali pusat
*Placenta multilobularis -- sangat rapuh dan mudah pecah
Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio placenta
Penatalaksanaan:
a. Hentikan perdarahan
b. Berikan vitamin K1 mg dosis tunggal
c. Jika perdarahan tidak berhenti dalam waktu 3 jam atasi sepsis
Mengatasi sepsis:
a. Berkan cairan intravena
b. Ambil sampel darah (kultur dan sensitivitas), jika mungkin kadar Hb
c. Kaji kondisi bayi setiap 6 jam –tanda perbaikan setelah terapi antibiotik
d. Setelah 12 jam terapi antibiotik/ saat kondisi bayi membaik – bayi menyusu/berikan perasan ASI
e. Ukur Hb 2x/minggu selama di RS, dan saat pulang. Jika Hb < 10 g/dl – tranfusi
f. Amati bayi selama 24 jam setelah penghentian antibiotik
DIII Kebidanan FK UNS semester 3 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar