Rabu, 28 Desember 2011

ASNEO SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN


ASNEO
 
SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN
Oleh: Sri Anggarini.P, M.Kes
DEFINISI
Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnu atau hiperpnu dengan frekuensi pernafasan > 60x/mnt, sianosis, “ekspiratory grunting”, retraksi daerah epigastrium, supraternal, interkostal pada saat inspirasi dan terdapat penurunan “air entry” dalam paru.
KELAINAN PARU:
a.       Pneumotoraks/pneumomediastinum
b.      Penyakit membran hialin (sindrom pernafasan idiopatik)
c.       Pneumonia aspirasi
Pneumotoraks/pneumomediastinum
Predisposisi: resusitasi >, pemberian O2 >, aspirasi mekonium. Gejala bervariasi kadang tidak memperlihatkan tanda sama sekali – bayi gelisah karena hipoksia, sianosis, takipnu, retraksi suprasternal. Diameter antero posterior toraks membesar , kadang terdapat penonjolan dinding toraks (bulging).
Pengobatan dan perawatan
a.       Frekuensi nafas dan nadi dinilai secara teratur
b.      Pemberian O2
c.       Sedativum (luminal) – mengurangi gelisah
d.      Antibiotika profilaksis
e.      Volume cairan setiap minum dikurangi dan diberikan dengan frekuensi yang lebih sering
PENYAKIT MEMBRAN HIALIN
a.       Etiologi – belum diketahui pasti
b.      Terjadi pada bayi prematur dengan BB 1.000 – 2.000 gram (masa gestasi 30 – 36 mg)
c.       Tanda gg pernafasan mulai tampak 6 – 8 jam pertama, gejala karakteristik 24 – 72 jam
d.      Bila keadaan membaik – hilang akhir minggu pertama
e.      Diagnosis – foto Rontgen toraks
Pencegahan: mencegah kelahiran bayi yang maturitas parunya belum sempurna
Penatalaksanaan:
a.       Memberikan lingkungan yang optimal (inkubator)
b.      Memberikan O2 – sianosis menghilang
c.       Pemberian cairan, glukosa dan elektrolit
d.      Pemberian antibiotika
Prognosis – tergantung tingkat prematuritas dan beratnya penyakit
PNEUMONIA ASPIRASI
Cairan amnion yang mengandung mekonium terinhalasi oleh bayi (sindrom aspirasi mekonium). Terjadi pada bayi dismaturitas, neonatus > bln, gawat janin. Tanda tampak dalam 24 jam pertama setelah lahir. Diagnosa --- foto Rontgen toraks (infiltrasi kasar daerah paru). Kematian dapat terjadi pada hari pertama karena kegagalan pernafasan/asidosis berat
Pengobatan:
a.       Perawatan umum (pengaturan suhu dan kelembaban lingk, pembersihan jalan nafas – intubasi, seluruh cairan lambung dikeluarkan – cegah aspirasi ulangan)
b.      Pemberian oksigen dan mengatur asam basa
c.       Antibiotika (Penisillin + Gentamisin)

DIII Kebidanan FK UNS semester 3 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar